Kamis, 07 Mei 2009

STATISTIK PELAPORAN LAYANAN KESEHATAN

Statistik dapat digunakan untuk menghitung berbagai macam indikator statistik layanan kesehatan. Dalam artikel berikut ini akan diulas beberapa indikator didasari pada fasilitas kesehatan, seperti indikator Statistik Rumah Sakit.
Pengumpulan data di Rumah Sakit merupakan data yang dikumpulkan setiap hari dari pasien rawat jalan dan rawat inap. Data tersebut berguna untuk memantau perawatan pasien setiap hari, minggu, bulan, dan lain-lain. Informasi dari statistik rumah sakit digunakan untuk perencanaan memantau pendapatan dan pengeluaran dari pasien oleh pihak manajemen rumah sakit.
Beberapa istilah yang telah dikembangkan, seperti;
• Hospital patient, seorang indiviu yang mendapatkan layanan medis RS
• Hospital inpatient, seorang pasien yang telah mendapatkan layanan rumah sakit berupa menginap, perawatan, pengobatan dan umunya pasien tersebut telah menginap minimal 1 malam
• Hospital newborn inpatient, bayi yang dilahirkan di RS. Umumnya bayi baru lahir ini dihitung terpisah karena mereka mendapatkan layanan yang berbeda
• Inpatient hospitalization, periode dalam kehidupan pasien yang ketika ia dirawat di satu rumah sakit terus-menerus, tidak terputus kecuali cuti perawatan
• inpatient admission, prosedur penerimaan untuk pasien menginap di RS termasuk ruangan, perawatan dimana pasien menginap
• Inpatient discharge, akhir dari periode pasien menginap sampai keluar dari RS, setelah disetujui oleh RS. Umumnya melalui persetujuan bersama dokter yang merawat, pergi menemui penasihat pengobatannya, dirujuk ke fasilitas lain, atau meninggal
• Hospital outpatient, pasien rumah sakit yang mendapatkan layanan di satu atau lebih dari fasilitas rumah sakit, ketika tidak dirawat atau dalam home care patient. Seorang pasien rawat jalan dapat diklasifikasikan pada pasien yang datang pada fasilitas gawat darurat atau dapat juga datang ke klinik.

Saluran Pengiriman Laporan
Laporan dibuat rangkap 6 ( kecuali laporan yang bersifat individual dibuat rangkap dua):
Laporan asli dikirim ke Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Bagian informasi rumah sakit Dep. Kes. RI sedang rangkap ke dua dan seterusnya dikirim kepada:
 Kepala Kantor Wilayah Dep. Kes. RI
 Kepala Dinas Kesehatan Dati 1
 Direktur rumah sakit
 Kepala bagian Sekertariat rumah sakit
Khusus laporan individual pasien rawat inap, keadaan keterangan rumah sakit dan peralatan rumah sakit (RL 2.1, RL 2.2, RL 2.3, RL 4a, dan RL 5a)masing- masing dibuat 2 rangkap. Rangkap pertama dikirim ke Direktorat Jendral pelayanan medik, sedang tembusan untuk arsip rumah sakit.

Data sensus pasien rawat inap
Data sensus ini merupakan data yang harus dikumpulkan setiap hari dan merupakan aktivitas pasien selama 24 jam periode waktu lapor. Termasuk pada pasien yang masuk dan keluar pada 24 jam sebelumnya. Umumnya pelaporan dimulai dari pukul 00.01 pagi dan berakhir di pukul 12.00 malam. Dalam sensus ini, bayi dihitung terpisah dari pasien dewasa dan anak-anak. Sebelum menggabung, perlu diperhatikan bahwa sensus mengutamakan jumlah pasien rawat inap di setiap jam, seperti di sebuah rumah sakit dengan 300 tempat tidur, hasil sensus adalah pada pukul 2 sore berjumlah 250, tetapi 1 jam kemudian pasien menjadi 245. Kasus pasien misalnya seorang pasien dirawat karena sakit jantung pukul 1 sore dan meninggal pukul 4 sore, maka pasien tersebut sudah terhitung sebagai pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama. Karenanya tidak dihitung dalam sensus, dihitung secara terpisah. Satu unit pengukuran, menggambarkan layanan yang diterima oleh satu pasien selama periode 24 jam yang dinamakan sebagai hari layanan pasien.
Sebagai contoh: sebuah rumah sakit mempunyai sensus pasien rawat sebanyak 240 di hari pertama, hari kedua 253 dan hari ketiga 237. Total dari hari layanan pasien untuk 3 hari adalah 730, jika total tersebut dibagi 3 hari, maka didapati rata-rata sensus harian. Nilai rata-rata sensus harian adalah rata-rata jumlah pasien yang dirawat selama satu periode tertentu.
Pada rata-rata sensus harian ini, bayi baru lahir dihitung terpisah dari sensus harian dewasa yang digabung dengan anak-anak, sehingga tentu saja seharusnya rata-rata sensus harian anak+dewasa lebih besar dari rata-rata sensus harian bayi baru lahir.

Isian Tempat Tidur Pasien Rawat Inap atau Inpatient Bed Occupancy Rate(BOR)
Indikator rumah sakit lainnya adalah isian tempat tidur pasien rawat inap rate (BOR), yang merupakan presentase dari penggunaan tempat tidur yang tersedia pada satu peiode waktu tertentu. Umumnya semakin besar BOR akan bertambah pemasukan dari rumah sakit. Contoh dari 200 pasien yang mengisi 280 tempat tidur pada satu hari, maka BOR nya adalah 200/208 x 100% atau 71,4%. Bila ingin dihitung lebih dari satu hari, maka harus dikalikan pada jumlah hari yang sesuai dengan periode waktu yang diinginkan. Misalnya ingin mengetahui BOR 1 minggu, artinya pasien inap dalam 1 minggu (misalnya 1729) dibagi (dengan 280 tempat tidur yang dikalikan dengan 7) x 100%. Angka penyebut yang difomula adalah kemungkinan maksimum pasien yang dapat dirawat, sesuai dengan tempat tidur yang tersedia.

Bed Turn Over Rate (BTO)
Ukuran lainnya yang juga digunakan mengukur utilisasi rumah sakit adalah bed turn over rate. Indikator ini berguna untuk melihat berapa kali tempat tidur rumah sakit digunakan. Beberapa formula menggunakan rate dan tidak ada persetujuan umum yang mengatakan bahwa indikator ini tepat untuk mengukur utilitas rumah sakit, tetapi bagaimanapun administrator rumah sakit masih menggunakannya karena mereka ingin juga mellihat keselarasan dari indikator lainnya yang terkait seperti length of stay dan bed occupancy rate. Ketika occupancy rate bertambah dan length of stay memendek maka akan tampak efek dari perubahan atau bed turn over rate.
Di Amerika terdapat dua cara perhitungan, yaitu:
a. Direct bed turn over rate, adapun contoh perhitungannya adalah total jumlah penggunaan (termasuk kematian) dalam satu periode dibagi dengan tempat tidur yang tersedia dalm satu periode tersebut.
b. Indirect bed turn over rate, dengan contoh perhitungannya adalah occupancy rate (dalam desimal) dikali dengan jumlah hari dalam satu periode dibagi dengan rata-rata lama perawatan.

Lama perawatan atau length of stay
Lama perawatan yang dihitung dari setiap pasien masuk inap sampai hari keluar dari rumah sakit. Dapat dihitung dengan mengurangi tanggal pasien tersebut keluar dengan tanggal pasien itu masuk, bila ada pada periode/bulan yang sama. Misalnya masuk tanggal 5 Mei dan keluar pada tanggal 8 Mei, maka lama hari rawat adalah (8-5) atau 3 hari. Tetapi bila tidak ada bulan yang sama, maka perlu adanya penyesuaian, misalnya masuk tanggal 28 Mei dan keluar tanggal 6 Juni, maka perhitungannya adalah 31 (Mei) – 28 (Mei) + menjadi 9 hari. Dan bila pasien masuk dan keluar pada hari yang sama, lama hari rawatnya adalah 1 hari.
Total dari lama hari rawat dapat diartikan sebagai jumlah hari rawat yang didapat pada pasien, sampai pasien keluar atau meninggal. Rata-rata lama hari rawat adalah total dari lama hari rawat pasien dalam satu periode tertentu dibagi dengan jumlah pasien yang keluar pada periode yang sama. Sama seperti dengan BOR dan sensus, bayi baru lahir juga dihitung terpisah dengan anak dan dewasa.

Angka kematian di rumah sakit

GDR (Gross Death Rate)
Hitungan rate untuk kematian didasari pada jumlah pasien yang keluar, hidup atau meninggal. Kematian merupakan akhir dari periode perawatan. Pada kematian dibedakan kematian secara keseluruhan atau gross death rate, kematian yang telah disesuaikan dengan lebih dari 48 jam perawatan dikenal sebagai net death rate, kemudian kematian bayi baru lahir atau yang dikenal dengan newborn death rate, lalu kematian bayi lahir meninggal atau fetal death rate, kematian atas ibu melahirkan atau kematiannya yang berhubungan dengan melahirkan atau selama masa kehamilan, dikenal maternal death rate.
Dasar dari angka kematian kasar rumah sakit adalah merupakan kematian dari fasilitas kesehatan. Perhitungannya didapat dengan cara:

Jumlah pasien rawat yang meninggal termasuk bayi baru
Lahir dalam satu periode waktu tertentu
_____________________________________________ x

Jumlah pasien yang keluar (dewasa+anak, bayi baru lahir
yang meninggal) pada waktu yang sama

Kelompok 7:
Novirianti 3158
Bagus Prasetyo 3160
Vildaniar Januarista W. 3161
Octia Lestyaningrum 3167
Wahyu Dhana P. 3173
Hephi Rachmawati 3181
Irfan Angga 3183
Mawas Esti Utami 3185
Yulita Ismaya 3186
Sujatmirah 3194

Tidak ada komentar:

Posting Komentar